Derek overhead adalah peralatan penting yang digunakan di banyak industri untuk mengangkat beban berat. Penting untuk memastikan bahwa derek mampu menangani beban berat untuk mencegah kecelakaan dan kerusakan peralatan. Pada artikel ini, kita akan membahas cara menghitung kapasitas beban overhead crane.
Kapasitas beban derek di atas kepala mengacu pada berat maksimum yang dapat diangkat dan diangkut dengan aman oleh derek di atas kepala. Hal ini ditentukan oleh beberapa faktor, termasuk rentang derek, ketinggian di bawah pengait, dan siklus kerja. Kapasitas beban derek di atas kepala biasanya ditentukan oleh pabrikan dan dapat berkisar dari beberapa ratus pon hingga beberapa ton.
Mengetahui kapasitas beban overhead crane sangat penting untuk mencegah kecelakaan dan cedera. Memuat derek melebihi kapasitas muatannya dapat menyebabkan derek terbalik atau roboh, membahayakan pekerja di sekitar dan merusak peralatan. Selain itu, melebihi kapasitas muatan dapat mengakibatkan kerusakan material, penundaan produksi, dan potensi tanggung jawab hukum.
Selain itu, mengetahui kapasitas beban crane EOT dapat membantu menentukan crane yang tepat untuk digunakan pada pekerjaan tertentu. Memilih derek jembatan yang salah dapat menyebabkan inefisiensi, pengeluaran yang tidak perlu, dan bahaya keselamatan. Misalnya, menggunakan derek dengan kapasitas muatan rendah untuk beban berat dapat menyebabkan derek tidak berfungsi, sehingga menyebabkan waktu henti dan hilangnya pendapatan.
Untuk menghitung kapasitas beban overhead crane, Anda perlu mengetahui empat nilai kritis:
Rentang Derek: Rentang derek mengacu pada jarak antara pusat dua truk ujung yang menopang jembatan. Itu diukur dari rel ke rel.
Bobot Jembatan (Termasuk Trolley dan Hoist): Berat jembatan meliputi berat balok, troli, dan hoist. Anda dapat menemukan informasi ini di manual produsen crane atau dengan menimbang komponennya.
Beban Roda Maksimum: Beban maksimum pada roda adalah jumlah beban maksimum yang dapat ditopang oleh setiap roda. Nilai ini juga tersedia dalam manual produsen derek.
Defleksi: Lendutan mengacu pada besarnya pembengkokan yang terjadi pada struktur crane ketika dibebani. Biasanya dibatasi hingga 1/600 rentang.
Setelah Anda memiliki nilai-nilai ini, Anda dapat menggunakan rumus berikut untuk menghitung kapasitas beban overhead crane:
Kapasitas Beban = (Beban Roda Maksimum x Jumlah Roda) + Berat Jembatan / (Bentang / 800) – Lendutan
Misalkan derek EOT Anda memiliki spesifikasi sebagai berikut:
Rentang Derek: 25 kaki
Bobot Jembatan (Termasuk Trolley dan Hoist): 12.000 lbs
Beban Roda Maksimum: 10.000 lbs
Defleksi: 0,04 inci
Dengan menggunakan rumus di atas, kita dapat menghitung kapasitas bebannya sebagai berikut:
Kapasitas Beban = (10.000 lbs x 8 roda) + 12.000 lbs / (25 ft / 800) – 0,04 in.
Kapasitas Beban = 80.000 pon + 12.000 pon / (0,03125 kaki) – 0,04 inci
Kapasitas Beban = 2,560,000 lbs – 12,000 lbs / 0,03125 kaki
Kapasitas Beban = 2.560.000 pon – 384.000 pon
Kapasitas Beban = 2.176.000 lbs
Oleh karena itu, overhead crane ini memiliki kapasitas beban sebesar 2.176.000 pound.
Salah satu faktor terpenting yang mempengaruhi kapasitas beban derek jembatan adalah bentangnya. Rentang mengacu pada jarak antara rel tempat derek bergerak. Bentang yang lebih panjang umumnya berarti derek dapat mendukung beban yang lebih berat, sedangkan bentang yang lebih pendek memiliki batas kapasitas yang lebih rendah. Pada akhirnya, kapasitas beban maksimum derek di atas kepala ditentukan oleh komponen sistem yang paling lemah.
Faktor penting lainnya yang mempengaruhi kapasitas beban derek di atas kepala adalah ketinggian di bawah pengait. Ini mengacu pada jarak antara bagian bawah kerekan derek dan lantai di bawahnya. Dengan bertambahnya jarak ini, kapasitas beban derek berkurang, karena derek harus menggunakan lebih banyak energi untuk mengangkat beban lebih tinggi. Oleh karena itu, penting untuk mempertimbangkan ketinggian di bawah pengait saat memilih derek EOT untuk aplikasi tertentu.
Siklus tugas crane jembatan mengacu pada jumlah waktu yang dihabiskan untuk mengangkat beban dibandingkan dengan jumlah waktu yang tidak digunakan. Derek dengan siklus tugas lebih tinggi dirancang untuk menangani pengangkatan dan pemindahan terus menerus, sedangkan derek dengan siklus tugas lebih rendah ditujukan untuk penggunaan intermiten. Memilih derek dengan siklus tugas yang sesuai sangat penting untuk memastikan bahwa derek tersebut dapat menangani tuntutan pekerjaan yang ada tanpa mengalami keausan atau kegagalan dini.
Ukuran dan bentuk derek, serta komponen mekanisnya, menentukan kapasitas muatannya. Pabrikan menentukan batas berat maksimum yang dapat diangkut dengan aman oleh derek. Oleh karena itu, sangat penting untuk memastikan bahwa desain dan konstruksi derek memenuhi standar dan peraturan industri untuk menghindari kelebihan beban atau menyebabkan kecelakaan selama pengoperasian.
Lingkungan di mana overhead crane akan digunakan juga dapat mempengaruhi kapasitas muatannya. Faktor-faktor seperti suhu, kelembapan, dan bahan korosif atau abrasif semuanya dapat memengaruhi kinerja derek dan mengurangi kapasitas muatannya seiring waktu. Memilih derek yang dirancang untuk lingkungan tertentu di mana derek akan digunakan dapat membantu memastikan derek mempertahankan kapasitas muatannya dan beroperasi dengan aman dan efisien dalam jangka panjang.